English French German Spain Italian Dutch Russian Japanese Arabic Chinese Simplified

Senin, 13 Mei 2013

HUKUM KARMA BUKAN KEPERCAYAAN ISLAM KARENA TIDAK ADA AJARANNYA DALAM AL-QUR'AN MAUPUN HADIST



Mungkin selama ini anda percaya bahwa Islam mempercayai adanya hukum karma,padahal Allah dan Rasullulah tidak pernah mengajarkan hukum karma baik di dalam Al-Qur’an maupun Hadist,tetapi justru melarang untuk mempercayainya ,sebab Kepercayaan tersebut berasal dari Akidah agama Hindu.Sebuah Pepatah sudah beredar di yaitu” Hukum karma pasti terjadi”,Jelas pepatah ini salah dan mengandung kesesatan,dimana letak kesesatannya?
Ini lah yang meski saya jawab,dari pepatah tersebut,ada dua  kata yaitu “ pasti terjadi’.Kedua kata ini adalah salah satu akidah orang kafir dari segi ucapan yang suka mendahului takdir Tuhan,sehingga mereka benar-benar yakin bahwa hukum karma pasti terjadi.Saya punya teman ,dimana orang tuannya berakidah baik,sering shalat dan mengaji tetapi dia tidak seperti orang tuanya justru dia bertingkah laku nakal dan mengoleksi banyak video porno.Ini bukti bahwa Hukum karma belum tentu terjadi,ingat bukannya pasti terjadi karena seolah-olah perkataan ini telah mendahului kodrat Allah.Ada juga anak sholeh tapi orang tuanya bejat,dan ini bukti bahwa hukum karma belum tentu terjadi.Kita boleh mengucapkan kata-kata pasti apabila hukum tersebut sudah ada dalam Al-qur’an dan hadist.contoh” kiamat pasti terjadi” kalau yang ini boleh sebab sudah di ramalkan dalam al-Qur’an tepatnya di surat AL-QORI’AAH.
Islam tidak mempercayai adanya Hukum karma tetapi Islam mempercayai azab.

Hati-hati terhadap alat komunikasi dan media zaman sekarang yang banyak mengajarkan syirik:



Pernahkah kalain mendapatkan sms dari teman  yang menganjurkan seseorang untuk menyebarkan supaya dapat keberuntungan seolah-olah keberuntungan berada pada orang yang pertama kali membuat sms itu.Semisal contoh sms nya sebagai berikut:
Pada kalimat akhir sms tertulis seperti di bawah ini
 ” sebarkan sms ini maka kalian akan mendapatkan keberuntungan dan rezeki dalam waktu 10 hari”
Jelas sms yang anda dapatkan tersebut mengajarkan kemusyrikan karena seolah-olah rejeki berasal dari sms dan orang yang membuat sms tersebut.Jika kalian ingin mendapatkan Rezeki maka kalian berusaha bekerja keras dan berdoa kepada Allah.Ironisnya banyak orang awam di kalangan kita sehingga dia percaya bahwa rejeki akan datang kepadanya sehingga dia menyebarkan sms musyrik tersebut kepada teman-temannya supaya mendapatkan rejeki .sedangkan musyrik adalah dosa yang tidak akan diampuni Allah kecuali dia sugguh-sungguh bertobat sebelum ajal menjemput.adapun ajaran sesat dari sms MUSYRIK adalah meramalkan ,seolah-olah mendahului takdir tuhan seperti contoh:”  sebarkan sms ini maka kalian akan mendapatkan keberuntungan dan rezeki dalam waktu 10 hari”,dari sini jelas sangat mendahului Takdir Tuhan karena  sms itu benar-benar yakin bahwa 10 hari dia orang akan dapat rejeki padahal belum tentu umur orang tersebut sampai 10 hari lagi.Dan inilah perkataan Rasullulah untuk tidak mempercayai Ramalan :
“Barangsiapa yang mendatangi peramal, lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari.” (HR. Muslim)
Selain melalui sms ,adapun cara lain orang kafir menyebarkan kesyirikan adalah dengan adanya ZODIAK yanng sekarang ini banyak di ketahui remaja.
Saya pernah mendapatkan sms yang bertulisan seperti ini” sebarkan 99 asmaul husna berikut ini ,dan pastikan dalam waktu seminggu anda dapat keberuntungan”.
Astagfirulah..al azim,di suruh nyebarin nama-nama sifat allah Cuma untuk menyebarkannya saja tanpa di suruh membacanya dan di harapkan bisa mendaptkan keberuntungan yang bukan pahala. Sms yang benar sebagai berikut
“ bacalah asma allah berikut ini sehabis sholat dengan sungguh-sungguh,setelah itu berdoalah pada allah untuk meminta keinginan,karena doa yang paling manjur adalah doa selesai sholat,apalagi dengan menyebutkan dan banyak memuju sifat-sifat Allah”
Hal ini sesuai dengan firman Allah berikut:
Allah berfirman, “Dia telah mengajari Adam seluruh nama” (Al –Baqarah [2]: 31) dan “Milik Allahlah nama – nama yang indah, dan mohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama – nama tersebut” (Al – A`raaf [7]: 180)